Sampai pada akhirnya dia merasakan getaran-getaran pada pembuluh darahnya setelah beberapa saat mengatur jalur pernapasannya. Dia pun kembali merasakan seakan-akan bobot tubuhnya perlahan seperti hilang.
“Kami telah menguasai jalan yang lebih baik untuk menata pemerintahan. Yang Mulia Ki Patih Mandaraka, apakah Anda bersedia bergabung dengan kami atau melanjutkan pertarungan ini?”
Sewaktu ia mengucapkan itu, wajah kecil Pangeran Benawa membayang di pelupuk matanya. Ia tahu anak lelaki itu akan bertanya pada ibunya tentang seorang rangga yang
Dua kaki depan belalang sembah itu, di mana terdapat seperti ujung-ujung jari tajam, beberapa kali terlihat mematuk-matuk dengan cepat mana kala burung itu mendekatinya.
Ilmu yang diterapkan oleh guru Kinasih berlainan watak dan sifat dengan kemampuan yang dikuasai oleh dayang Prabu Brawijaya di Gunung Lawu. Meski mempunyai kesempatan untuk
Sedemikian cepat hingga Ki Patih tidak dapat mengikuti ekor bayangan! ujung cambuk Ki Hariman mematuk dari depan. Ujung cambuk memendarkan cahaya biru yang berkedip seperti
“Itu akan terjadi bila mereka memang telah mempersiapkannya,” ucap Raden Trenggana tetapi masih belum mengalihkan perhatiannya dari Gagak Panji. “Kehadiranmu di antara Gending Pamungkas dan
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.