Home Page 46
Bab 1 Senja Langit Mataram

Senja Langit Mataram 10

Ki Ras Haris Ph
Dan penglihatan orang tua itu benar. Pelan-pelan anak itu pun bangkit dari pembaringannya, lalu berjalan mendekat sebelum pada akhirnya duduk tepat di hadapan orang tua
Bab 1 Senja Langit Mataram

Senja Langit Mataram 9

Ki Ras Haris Ph
“Mudah-mudahan panggraitaku ini benar bahwa anak itu secara tidak sadar telah menempa dirinya secara alami.” “Kenapa demikian?” “Apakah kau tidak melihat sesuatu yang tersembunyi di
Bab 9 Pertempuran Panarukan

Panarukan 25

kibanjarasman
Mereka berhasil menempatkan diri lebih baik untuk menggelontorkan daya serang mereka. Bahkan, tanpa diduga sebelumnya, kapal perang Raden Trenggana pun berada dalam jangkauan serangan prajurit
Bab 1 Senja Langit Mataram

Senja Langit Mataram 8

Ki Ras Haris Ph
Namun perbincangan itu seketika terhenti ketika beberapa cantrik memasuki ruang pendapa itu dengan membawa minuman juga beberapa potong makanan. Tidak ketinggalan terlihat pula Jaka Tole
Bab 1 Senja Langit Mataram

Senja Langit Mataram 7

Ki Ras Haris Ph
“Itulah yang membuat aku tertawa, Ngger.  Melalui tulisan itu gurumu memintaku untuk mengantar kalian ke Mataram. Mengingat usia yang semakin tua menggrogoti tubuhnya..hehhehheh.. Lalu apakah
Bab 5 Merebut Mataram

Merebut Mataram 58

kibanjarasman
Adalah keberuntungan bagi Sukra yang melihat pergerakan Ki Patih Mandaraka secepat bayangan. Pengawal Menoreh yang mendadak mampu melihat dengan penerangan yang terbatas itu bertanya-tanya dalam
Bab 5 Merebut Mataram

Merebut Mataram 57

kibanjarasman
"Pertimbangan Kiai Gringsing bisa saja bukan karena kelebihan ilmu Kakang Panji, tetapi harga diri. Entah mengenai Agung Sedayu atau aku sebagai seseorang yang dipandang terhormat
Bab 1 Senja Langit Mataram

Senja Langit Mataram 6

kibanjarasman
“Oh, terima kasih. Rasanya badanku juga sudah terasa lengket oleh keringat seharian.” “Marilah, Tuan. Aku akan mengantarkannya. Dan setelahnya Tuan-tuan diminta untuk langsung ke ruang
Bab 3 Pendadaran

Pendadaran 9

kibanjarasman
Sedangkan di tengah gulungan sinar kehijauan yang saling membelit, Toa Sien Ting tersentak bukan kepalang. Pada hari itu, untuk pertama kali, semenjak tiba di Tanah
Bab 5 Merebut Mataram

Merebut Mataram 56

kibanjarasman
Sepasang tangan Sukra telah bersiap memenggal kepala mereka setiap waktu. Sebagian orang menyesali rancangan yang terlanjur dijalankan. Keberadaan Sukra dan kehadiran Nyi Ageng Banyak Patra
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.