Aku berdiri menatap kerlip lampu jalanan. Bau anyir besi karatan menyeruak dari teralis kusam. Hatiku tidak di sini. Rindu telah membawanya pergi sejak siang tadi....
Tidak berhenti mengingat meski menjauh. Ketika sedih telah berlalu, orang berkata mengenai sesuatu yang berbeda. Aku bertemu dengan seorang pengembara. Tidak terlihat wajah lusuh dan...
Tobil beralih tempat. Ia bersandar pada sebatang pohon mangga, dengan bibir bergetar kemudian ia berkata, “Peristiwa yang dilewati oleh Pandawa adalah buah dari cinta. Mungkin...
Matahari telah mendahului bayang-bayang ataukah aku salah memandang? Entahlah. Bahkan ketika aku tengadah wajah, matahari bahkan tidak berkisar sejengkal pun. Mungkin aku telah gila karena...
Dia mengaku bernama Tobil. Tetapi bukan seekor kadal meski tak sedikit orang mengira dia adalah siluman biawak. “Sengkuni,” tiba-tiba ia menyebut nama. Aku menunggu. Dia...
Pengakuan Tobil Dia mengatakan bahwa aku benar, tetapi? Apakah ada sesuatu yang tersembunyi? Aku termangu, bukan karena tidak mengerti maksudnya dengan kata “benar”, tetapi karena...
Di depanku, dia mengaku bernama Tobil. Aku tahu dia berbohong tapi itu bukan satu masalah besar. Kenyataannya dia tidak bertubuh seperti kadal. Biarlah, nama adalah...
Dia mengatakan bila itu adalah bunyi burung hantu. Kamu bilang jika itu suara burung kedasih. Aku ingin pula bersuara seperti kalian berdua. Menurutku itu adalah...
Hari ini, aku melihat diriku dan tubuhku berbalut kain mori. Selubung berwarna putih seperti harapan orang-orang yang berada di sekitarku. Aku berpikir jika hari ini...
Seseorang yang mempunyai arti penting dalam hidupnya kemudian berkata, “Jangan menjadi bodoh karena cinta.” (Namaku Senggani, Lina Boegi) Sebuah pencapaian luar biasa dari usaha...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.