Seiring dengan terurainya cambuk Swandaru yang membelit salah satu senjata Ki Suladra, secara mendadak Ki Suladra menjulurkan tumit, melakukan gerakan memotong dari bawah ke atas,...
Ki Suladra lincah mengayun senjata dan menusuk Swandaru dari banyak arah. Meski tubuh Swandaru sedikit lebih gemuk tetapi itu tidak menghalanginya berloncatan menghindari serangan Ki...
Kedua orang itu sama-sama melihat dan mengetahui bahwa kedua benda itu belum berbenturan! Namun keping logam telah pecah menjadi dua dan ujung cambuk Swandaru bergetar...
Dua orang dengan susah payah masih berusaha mengalahkan Swandaru. Rekan mereka tergolek di atas tanah, dan tidak ada yang dapat mereka lakukan selain menggeliat kesakitan....
Kaki Ki Prayoga meregang depan belakang, badannya sedikit condong ke depan dengan kedua tangan bersilang menutup bagian wajahnya. Dorongan angin dari tenaga Agung Sedayu datang...
Ki Prayoga tak lagi dapat menekan Agung Sedayu melalui sorot matanya. Ia telah berada di puncak kekuatannya. Maka ia kemudian bergerak. Berloncatan tidak terarah dengan...
Ki Prayoga membuat satu keputusan yang akhirnya mempengaruhi kelangsungan perang tandingnya melawan Agung Sedayu. Pertarungan tiba-tiba begitu cepat dirasakan oleh Agung Sedayu. Dalam waktu yang...
“Saya perhatikan itu, Bibi!” Kata Bondan menanggapi pendapat bibinya. “Bondan, pada dasarnya aku tidak ingin melihatmu pergi dalam waktu dekat ini. Tidakkah kau pahami perasaan...
“Ah, apalagi ini? Bukankah Wringin Anom itu jauh dari sini?” “Itulah yang masih diselidiki oleh para perwira termasuk paman Ken Banawa.” Gumilang berbisik, ia mengatakan...
Kemudian, “Di manakah Gumilang?” Bondan bertanya. “Gumilang bermalam di rumah paman Benawa,” jawab Sela Anggara. Bondan manggut-manggut mendengarnya. Kemudian mereka saling bercerita tentang babak-babak kehidupan...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.