Padepokan Witasem

Tag : cerita silat Jawa

Bab 10 Lamun Parastra Ing Pungkasan

Lamun Parastra Ing Pungkasan 29

kibanjarasman
Gagak Panji adalah orang yang keras menuntut agar pembunuh ayah Arya Penangsang segera ditangkap dan digelar pengadilan untuknya....
Bab 4 Tapak Ngliman

Tapak Ngliman 19

kibanjarasman
“Jaga mereka baik-baik!” seru Ken Banawa pada Bondan saat ia telah berada di luar halaman banjar. Ia kemudian membawa kudanya berlari cepat mengambil jalan memutar...
Bab 6 Geger Alas Krapyak

Geger Alas Krapyak 23

kibanjarasman
“Mereka…mereka benar-benar gila. Pedukuhan bisa hancur dengan senjata seperti itu. Wong gendeng. Jiaancuk!”...
Bab 10 Lamun Parastra Ing Pungkasan

Lamun Parastra Ing Pungkasan 28

kibanjarasman
Apakah Raden Arya Trenggana sanggup menghukum pembunuh Pangeran Kikin? Demikian yang mereka katakan ketika kami gelar pertemuan sebelum perang ini terjadi....
Bab 6 Geger Alas Krapyak

Geger Alas Krapyak 22

kibanjarasman
“Itu..itu benar-benar cara yang gila untuk menyerang!” Rasa cemas membayangi hati Sukra sangat cepat. Sepasang kaki Sukra berayun....
Bab 10 Lamun Parastra Ing Pungkasan

Lamun Parastra Ing Pungkasan 27

kibanjarasman
Mengakui kekalahan bukan hal yang memalukan. Namun, Blambangan sama sekali belum dikalahkan oleh Demak. Puluhan atau ratusan kapal perang mereka yang memenuhi garis pantai sama...
Bab 4 Tapak Ngliman

Tapak Ngliman 18

kibanjarasman
Perjalanan ke Menoreh dan Pajang masih harus melewati tiga atau empat gunung lagi....
Bab 6 Geger Alas Krapyak

Geger Alas Krapyak 21

kibanjarasman
Api perang akan merambat dan meluas bila ia tidak cepat bergerak melaksanakan perintah panglima perang Sangkal Putung, Pandan Wangi....
Bab 10 Lamun Parastra Ing Pungkasan

Lamun Parastra Ing Pungkasan 26

kibanjarasman
Gagak Panji tidak memberikan tanggapan. Sebenarnya ia dapat melihat kebenaran dari perkataan Pangeran Tawang Balun....
Bab 1 Senja Langit Mataram

Senja Langit Mataram 29

kibanjarasman
Sesaat suasana menjadi hening. Sementara dua orang itu kini terlihat diam seperti berbincang-bincang sendiri  dalam batin masing-masing. Apalagi Layungpati yang hanya menjadi pendengar. Keheningan kemudian...
error: Anda tidak diperkenakan menyalin tanpa izin.